Saturday 17 June 2017

Keunggulan penangkal petir thomas dengan penangkal petir lainnya

penangkal petir thomasApa itu Penangkal petir Thomas?

Penangkal Petir Thomas merupakan penangkal petir external yang berfungsi sebagai konduktor baik sehingga dapat menyalurkan arus petir dengan minimal resiko, arus yang tertangkap akan disalurkan menuju grounding untuk dinetralkan. Dan juga bekerja berdasarkan sistem An early streamer emission (ESE), teknologi ESE merupakan teknologi yang diakui oleh negara-negara di belahan bumi bagian eropa, lebih dikenal dengan nama sistem unconventional, sistem penangkal petir ini bekerja dengan mengeluarkan streamer, fungsi dari streamer ini merupakan sebuah jalur yang terbentuk dari proses akibat medan listrik yang kuat yang ditimbulkan oleh awan badai petir. Streamer yang dihasilkan merupakan medan listrik yang berbentuk leader, dimana menunggu dengan pasif dan merupakan jalur aman dan lebih potensial saat arus petir mendekat dan menyambar. Penangkal Petir Thomas merupakan penangkal petir external yang berfungsi sebagai konduktor baik sehingga dapat menyalurkan arus petir dengan minimal resiko, arus yang tertangkap akan disalurkan menuju grounding untuk dinetralkan.
Penangkal petir Thomas merupakan merk terdaftar pada Kementerian Perindustrian, dan juga merupakan merk yang terdaftar secara internasional melalui BUGNION SA, Switzerland. Penangkal petir Thomas merupakan produk yang sudah diuji di PLN-LMK. Pemakaian nya sudah tersebar di seluruh Indonesia.

Penggunaan Penangkal Petir Thomas :

  • Lapangan Terbuka
  • Pertambangan
  • Gedung Perkantoran
  • Oil and gas building
  • Storage Tank
  • Rumah Sakit
  • Stadion
  • Perkebunan
  • Pabrik
  • Lapangan Golf
  • dll
Produk penangkal petir Thomas memiliki radius proteksi luas dengan radius 125 meter pada level permukaan tanah, sehingga banyak dipakai untuk memproteksi area yang luas. Penangkal petir Thomas bekerja maksimal dengan pemakaian pada ketinggian 20 meter di atas tanah. Pemakaiannya sangat mudah, tidak mengganggu estetika dari suatu struktur, memiliki hanya satu down conductor sehingga relatif lebih aman dan hemat. Sistem grounding dan instalasi yang baik diperlukan sebagai sarat kerjanya sistem proteksi penangkal petir THOMAS.

Lalu bagaimana Cara kerja penangkal petir thomas?

Pada saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah (bumi) akan segera tertarik keatas. Muatan listrik itu kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor yang menuju ke head penangkal petir. Pada saat muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah melalui kabel konduktor atau kabel bc, melalui kabel konduktor atau kabel bc, sehingga sambaran petir tidak mengenai bangunan atau gedung. Tetapi sambaran petir dapat merambat ke dalam bangunan melalui kawat jaringan listrik dan bahayanya dapat merusak alat-alat elektronik di bangunan yang terhubung ke jaringan listrik itu, selain itu juga dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. Untuk mencegah kerusakan akibat jaringan listrik tersambar petir, biasanya di dalam bangunan dipasangi alat penangkal internal yang disebut penstabil arus listrik atau surge arrester

Thursday 15 June 2017

Petir Lebih Banyak Menyambar Pria Daripada Wanita?

PT. Denata Persada - Penangkal Petir


penangkal petir
penangkal petir -PT. Denata Persada
Pada dasarnya petir bisa menyambar apapun yang bisa menghantarkan muatan listriknya ke tanah. Namun pada manusia, jenis kelamin mempengaruhi risiko tersambar petir karena menurut penelitian lebih dari 80 persen korban tewas adalah pria.

Kecenderungan ini terungkap dalam sebuah data yang dirilis oleh situs ramalan cuaca, AccuWeather.com baru-baru ini. Data ini mengungkap sedikitnya ada 948 orang tewas tersambar petir antara tahun 1995-2008, 82 persen di antaranya berjenis kelamin pria.


Secara fisik, sebenarnya tidak ada perbedaan anatomi maupun komposisi kimiawi tubuh yang membuat pria lebih rentan sambaran petir dibanding wanita. Perbedaan risiko tewas tersambar petir lebih dipengaruhi oleh naluri dan perilaku saat berada dalam bahaya.


"Pria cenderung terlalu berani ambil risiko saat terjadi badai petir. Misalnya saat olahraga di luar ruangan lalu ada petir, pria lebih jarang buru-buru berteduh," ungkap John Jensenius dari National Weather Service, seperti dikutip dari LaTimes, Kamis (30/6/2011).


Tahun ini saja, di Amerika Serikat sudah ada 6 korban tewas tersambar petir dan seluruhnya berjenis kelamin pria. Sebagian besar terjadi saat beraktivitas di luar ruangan, termasuk seorang pria 26 tahun yang sedang main baseball di California pada 21 Juni 2011 dan seorang pria 49 tahun yang sedang main golf di Shreveport, Lousiana pada 7 Juni 2011.


Selain jenis kelamin, usia juga berhubungan dengan risiko tersambar petir karena menurut AccuWeather.comkorban tewas paling banyak berasal dari kelompok usia 10-19 tahun. Alasannya cukup masuk akal, karena anak sekolah lebih banyak bermain dan beraktivitas di luar ruangan.


Kombinasi unik antara 2 faktor yakni jenis kelamin dan usia dalam mempengaruhi risiko sambaran petir teramati dalam salah satu kasus yang terjadi di Pinellas County, Florida pada Juli 2007. Dalam peristiwa itu, sambaran petir menewaskan seorang remaja pria 16 tahun.


Saat kejadian, remaja tersebut sedang berjalan kaki besama ibunya. Petir menyambar tepat di dada sang remaja pria yang langsung tak sadarkan diri, sebelum tewas 4 hari kemudian sementara ibunya yang berjalan di sampingnya sama sekali tidak mengalami luka serius.


Badai petir sering terjadi di Amerika Serikat dengan korban tewas rata-rata 10 orang/tahun dan cedera 30 orang/tahun. Sebagian besar kasus yang memakan korban tewas yakni 70 persen terjadi antara bulan Juni-Agustus, sementara Florida merupakan negara bagian yang paling sering disambar petir.

penangkal petir,
lightningprotection.co.id


Wednesday 14 June 2017

Benarkah bermain ponsel saat hujan bisa tersambar petir?

Kasus mengenai seorang pengguna telepon seluler (ponsel) yang tersambar petir di Karawang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu mengundang pertanyaan keamanan pemakaian ponsel saat cuaca mendung atau hujan. Seorang pria bernama Jordan tersambar petir saat cuaca mendung di pemakaman San Diego Hills, Karawang Barat, Rabu (13/4/2016).

Menurut kabar, Jordan tersambar petir saat berada di luar tenda. Saat itu, Jordan dikatakan menggunakan perangkat handsfree (aksesori audio ponsel) dan ponselnya dimasukkan ke saku celana kiri. Akibat sambaran petir, dua orang yang berada di dekat Jordan juga dilaporkan pingsan, sementara nyawa Jordan tidak tertolong. Paha sebelah kiri Jordan, bagian ia mengantongi ponselnya, disebut hangus terbakar.

Cerita ini didapat KompasTekno dari sumber bernama Agung, yang orangtuanya berada sekitar lima meter dari tempat kejadian di mana Jordan tersambar petir. Apa yang dialami Jordan menimbulkan pertanyaan, apakah aman menggunakan ponsel pada saat cuaca mendung atau hujan? Menurut jurnal yang dikeluarkan oleh lembaga cuaca Amerika Serikat, NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), telepon seluler aman dipakai meskipun saat hujan.

“Tidak ada penghubung langsung antara Anda dan petir,” tulis NOAA dalam situsnya. Yang disarankan untuk dihindari oleh NOAA adalah penggunaan telepon kabel, misalnya telepon rumah, pada saat hujan. Sebab, kabel bisa menjadi penghantar listrik.
Insiden serupa
PT. Denata Persada – penangkal petir


Meski hal itu diklaim aman, insiden terkait penggunaan ponsel saat cuaca hujan pernah terjadi. British Medical Journal pada 2006 lalu pernah mencatat kejadian yang mirip dengan insiden Jordan. Ini dialami oleh seorang wanita 15 tahun yang disambar petir saat menelepon dengan ponsel di tempat terbuka saat kondisi hujan. Wanita tersebut tidak sampai mengalami luka bakar, tetapi sempat mengalami serangan jantung dan berhasil diresusitasi.

Namun, satu tahun kemudian, wanita tersebut menjadi lumpuh dan harus menggunakan kursi roda. Ia juga dilaporkan mengalami kesulitan fisik serta kerusakan otak yang menimbulkan masalah emosi dan kognitif. Kejadian lain berlangsung pada tahun 2007 silam. Seperti diterbitkan New England Journal of Medicine, seorang pelari berumur 37 tahun terpental saat petir menyambar pohon yang berada di dekatnya. Pria tersebut mengalami luka bakar yang menjalar dari perut hingga ke bagian telinga yang membuat gendang telinganya pecah.

Investigasi yang dilakukan menyimpulkan luka bakar di telinga itu disebabkan oleh earphone yang terpasang di telinga dan peranti pemutar musik (MP3 player) yang dikantongi. Dokter percaya bahwa aliran listrik yang seharusnya tersalurkan ke bumi justru dicegat perangkat MP3 player yang berbahan logam, masuk ke dalam tubuh. Dalam kasus ini, listrik masuk ke telinga dan membuat gendang telinga pecah.

Dikutip KompasTekno dari BBC, Kamis (14/4/2016), dokter di Inggris juga menjelaskan bahwa saat seseorang disambar petir, arus listrik bisa mengalir di luar tubuh (external flashover) atau bisa juga mengalir di dalamnya. Benda dengan bahan konduktif (mudah mengalirkan listrik), seperti logam dan cairan, yang berhubungan langsung dengan kulit, berpotensi mengalirkan arus listrik masuk ke dalam tubuh. Jika dihubungkan dengan kasus Jordan, kemungkinan handsfreeberkabel yang dipakai menjadi materi konduktif tersebut, walau hal ini masih harus diselidiki lebih lanjut.

Jadi, meski belum jelas apakah bermain ponsel saat cuaca mendung atau hujan dan banyak petir itu berbahaya, yang jelas komponen-komponen yang ada di dalam ponsel, seperti logam dan kabel, adalah materi penghantar listrik yang berbahaya digunakan saat hujan atau ada petir.

Tips aman

 Hingga kini, masih ada pertentangan apakah menggunakan ponsel pada saat cuaca mendung atau hujan itu berbahaya atau tidak.

Namun, untuk meminimalisasi risiko, ada baiknya kita melakukan tindakan pencegahan sebagai berikut, seperti dirangkum KompasTeknodari situs Centers for Disease Control and Prevention:

Di luar ruangan:

  • Jika ramalan cuaca mengatakan akan ada badai petir, tunda semua aktivitas.
  • Saat ada petir, masuk ke dalam rumah atau cari tempat berlindung.
  • Jika tidak ada lokasi berlindung, berjalanlah secara merangkak atau merayap, usahakan badan serapat mungkin dengan tanah atau bumi.
  • Hindari dinding atau lantai beton sebab aliran listrik bisa merambat melalui logam besi atau kawat yang menjadi rangka beton.
  • Panduan keamanan di saat petir adalah aturan 30-30. Setelah melihat kilat, mulai berhitung hingga 30. Jika mendengar geledek sebelum hitungan ke-30, masuk ke dalam ruangan. Tunda aktivitas di luar hingga 30 menit setelah bunyi geledek terakhir

Di dalam ruangan:

  • Hindari penggunaan air pada saat badai petir. Arus listrik petir bisa mengalir melalui pipa ledeng
  • Hindari peralatan listrik segala jenis. Listrik petir bisa merambat melalui sistem elektrik dan radio serta sistem antena televisi.
  • Hindari penggunaan telepon kabel.
  • Hindari dinding dan lantai beton.
Dan solusi yang PT. Denata Persada tawarkan kepada para pembaca untuk melindungi property anda :



penangkal petir

Kenapa pesawat tidak tersambar petir?

Dalam cuaca yang buruk seperti hujan lebat yang disertai sambaran petir, pesawat merupakan benda yang sangat rentan terkena petir karena berada di ketinggian. Namun pernahkah dari kita mendengar kasus pesawat tersambar petir?
Mungkin jarang kita dengar, karena pesawat memiliki alat khusus semacam penangkal petir. Lalu alat apakah itu?
Alat pelindung tersebut adalah Static Discharge System. Dengan alat ini sangat kecil pesawat terkena petir dan walaupun terkena sambaran petir tidak akan terjadi dampak yang besar pada pesawat itu sendiri. Apalagi dengan kemajuan sekarang pesawat modern akan memiliki keamanan penangkal petir yang bagus.
Static Discharge System pada pesawat hanya berupa kawat atau lempengan plastik berisi logam seperti ekor tikus yang ditempatkan di ujung-ujung sayap atau ekor pesawat dan jumlahnya 12 atau 16 buah.
Ketika petir menyambar pesawat, muatan listrik mengalir sepanjang alumunium menuju permukaan yang lebih lancip yaitu di ujung-ujung sayap maupun ekor. Di ujung yang lebih lancip itu, muatan listrik akan terlucut berupa percikan api. Dengan begitu muatan listrik tidak akan masuk ke dalam pesawat. Jadi, orang yang berada di dalam pesawat akan aman dari sambaran petir.

Petir terjadi karena adanya tabrakan diantara awan yang memiliki perbedaan muatan listrik. Loncatan muatan listrik yang berbeda juga bisa terjadi antara awan dengan tanah ataupun benda yang bergerak di udara, karena gesekan dengan udara, sehingga timbul muatan listirk statis pada benda tersebut.
Demikian juga dengan pesawat yang terbang. Pada saat di udara pada badannya akan terbentuk listrik statis, namun dengan system Static Discharge System yang ada di pesawat, maka muatan listrik yang timbul di pesawat akan langsung dibuang ke udara, sehingga memperkecil kemungkinan adanya loncatan listirk atau petir dari awan ke badan pesawat.
Jika system tersebut tidak bekerja, dapat mengakibatkan pesawat tersambar yang dampaknya dari yang kecil hanya mengganggu peralatan komunikasi dan navigasi sampai dampak yang berbahaya yaitu pesawat terbakar di udara. (namun hal ini sangat jarang terjadi).